Senoaji Tokoh Dokter Masalah Kehamilan Bagian 1

Aktif Di Jejaring Sosial

pascal-edu.com – Keinginan yang kuat untuk memberikan informasi yang tepat soal kehamilan dan persalinan, mendorong Senoaji di tahun 2011 melakukan edukasi lewat jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Dia berharap, tren masyarakat dalam memanfaatkan jejaring sosial ini bisa menjadi jalan untuk mencapai cita-citanya, yaitu mengedukasi sebanyak mungkin masalah-masalah kesehatan kandungan. “Ide ini diniatkan dengan ikhlas karena saya memang benar-benar ingin menyampaikan informasi yang tepat pada masyarakat,” kata dokter yang suka berkebun ini.

Dari jejaring sosial, Senoaji mendapati kenyataan, banyak ibu hamil yang tidak kontrol ke dokter. “Alasannya karena jauhnya jarak rumah dengan fasilitas kesehatan, tidak memiliki biaya, kurang menjaga gizi selama hamil serta kurang memiliki kesadaran pentingnya kontrol teratur. Padahal, ibu ibaratnya bertarung nyawa bila kehamilannya tanpa kontrol teratur ke tenaga medis.” Usaha Senoaji membuahkan hasil. Hari ke hari, setelah konsultasi online via jejaring sosial dibuka, animo pesertanya semakin banyak. Follower Twitter-nya bertambah dengan cepat mencapai 22.000 orang dan anggota di fanpage FB hampir 20.000 orang.

Sejak awal, Senoaji mengurus sendiri jejaring sosialnya. Ia mengaku sangat kewalahan dengan begitu banyak pertanyaan yang masuk setiap hari. Awalnya, ia mampu menjawab sekitar 50 pertanyaan sehari. Namun karena padatnya pekerjaan akhirnya ia membatasi menjawab sekitar 10 pertanyaan per hari.

Senoaji kemudian membuat website www. tanyadokterspog.com dan membuat forum tanya jawab di dalamnya. Tujuannya selain lebih banyak yang bisa bergabung, mereka pun bisa mengikuti jawaban-jawaban Senoaji, “Saya juga menarik follower saya berkunjung ke website untuk melihat jawaban serta artikel yang ada di situ,” ujar Senoaji.

Rumah Jadi Playground

Berinteraksi di jejaring sosial dan mengurusi situs-nya dilakukan Senoaji di luar rumah. Ia ingin, waktu yang sedikit di rumah dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk keluarga. Seperti ketika nakita tiba di rumahnya Minggu siang itu, Senoaji bersama keluarganya sedang berkebun bersama. “Tak hanya berkebun, kami berusaha mencari aktivitas lain seperti makan di restoran, berlibur ke tempat wisata,” ujar Peni Mustikawati (35), sang istri.